Selasa, 29 Desember 2009
Tiba-tiba
Mari kita mulai !!!!
Mbakyu moro adalah sesosok mahluk yang tidak jelas, pokoknya dia muncul pertama kali ketika saya kehabisan ide untuk menutup suatu tulisan yang mana masalah tentang tidak ada ide menutup suatu tulisan ini sangat-sangat sering terjadi pada saya, sebagai anti klimaks mbakyu moro menjalankan tugasnya dengan baik walaupun tidak bisa dikatakan sempurna tapi cerita saya tertutuplah dan selesailah sudah. Seiring dengan berjalannya waktu dan penyakit hilang ide saya yang tak pernah sembuh beberapa kali mbakyu moro mampir menyelamatkan saya dengan gayanya yang gak nyambung, ganggu dan aneh, sebagai gambaran nih saya kasih cuplikan salah satu kemunculan dan penampakan mbakyu moro ini.
“Demi mendengar itu dgn muka bengong…pandangan kosong…gak mampu jawab…apalagi membela diri….
Tanpa sadar saya berpikir “iya…ya…bener juga….gpp kok….syukur dech diingetin”…..sama sekali gak mampu marah….palagi benci…
(halaaah ….model indoktrinasi apa ini….apakah jabatan yg namanya “ibu” itu ….membenarkan hal seperti ini terjadi…apakah ini semacam fasilitas/kemudahan yg diterima seorang “ibu” ato jgn2 ibu punya gendam ya *ketika sadar*)
“huuush ngaco…mendingan kamu shoping aja ke margo city…mumpung ada diskon…daripada mikir yg aneh2…” si mbakyu moro yang suka ikut-ikutan menyadarkan pikiran saya yang ngelantur
“masak sich diskon….ya deh….berangkat dulu ya” saya buru-buru mengalihkan pikiran….trus siap2 memanfaatkan diskon…”
Tu kan bener dia orang yang aneh, kata-katanya memang gak nyambung tapi menyelesaikan suatu topik yang menurut saya sih cukup baik.
Nama moro sendiri saya ambil dari bahasa jawa yang artinya datang…ya… karena mbakyu moro ini orangnya tiba-tiba suka datang walau tak diundang macam jalangkung saja dia.
Sampai saat ini saya tidak punya pandangan ideal dan “normal” tentang mbakyu moro bahkan kalau boleh dibilang saya hampir tidak kenal sama mbakyu satu ini, tapi biar bagaimanapun saya tetap nyaman, mengharapkan, dan senang dengan kehadiran mbakyu moro ini.
Jadi bersiap-siaplah dengan kehadiran mbakyu satu ini.
Senin, 28 Desember 2009
JUDULNYA
Mbah saya soengkono sangat suka kecap, dalam seminngu satu botol kecap bango ukuran sedang dihabiskannya sendiri….hampir setiap kali makan ditambahkan beberapa kecrot kecap untuk menabha citarasa…..
Sepupu saya Ridho juga sangat suka kecap…..kalo gak doyan makan….kasih aja tu anak….nasi kecap dan telor ceplok….biasanya dia jadi doya makan….
Saya juga sangat-sangat suka kecap…..dan kalo makan kecap gak kira-kira….sampeeeeee item…. gak puas rasanya kalo warnanya belum berubah….hampir semua makanan saya tambahin kecap….dari bubur ayam,ketoprak,soto,mie ayam,pecel dan makanan lain yang maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu karena keterbatasan waktu dan tempat….yaaaah karena saya pemakan segalanya…..
Kecintaaan saya terhadap kecap dibuktikan dgn….dimeja kerja saya slalu tersedia sebotol kecap untuk persediaan dikantor…..ketika makan siang ato acara makan laen yang melibatkan teman-teman….kata-kata ledekan terlontar dari mulut temn2 dan pandangan seolah saya melakukan kejahatan tingkat tinggi terasa menusuk hati ketika saya menambahkan kecap….tapi saya cuek aza….
Garis darah menisbatkan, mewariskan, menurunkan kepada saya gelar “Pemakan kecap sejati” tanpa bisa saya menolaknya….
Garis darah menurut teori saya yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah merupakan perpaduan antara anugrah dari yang diatas dan unsur DNA yg rumit.
Jadi garis darah sodara-sodara sekalian menurunkan sodara sebagai apa ?
Tiba-tiba sudut mata saya menangkap bayangan sesosok tubuh masuk kedapur….oo…ternyata mbakyu moro yang suka ikut-ikutan mengendap-endap kedapur mencoba mengambil sebotol kecap…..
Woooooi !!!! itu kecap saya….saya buru-buru berlari mencegah kejadian tragis itu terjadi…walopun dgn airmata dan darah…saya akan mencegah hal itu terjadi * lebaaaay mode on*
Dan tulisan inipun ditutup dgn kejadian tarik menarik botol kecap antara saya dan mbakyu moro….yang dalam kekisruhan itu berteriak-teriak ngotot….dia pengen makan roti tawar dgn olesan kecap….yang mak nyooos….
Catatan : Tulisan ini tidak disponsori oleh perusahaan kecap manapun
Tulisan ini juga di post di group facebook keluarga kanggotan uapik
Kamis, 10 Desember 2009
Nyastra
Definisi dari sastra yang saya temukan dalam wikipedia “Sastra (Sanskerta:, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”
Naaaaaaah model tulisan kayak gini nih yang sebetulnya tidak pernah saya baca maklum otak saya ini cuma saya kasih gizi dari novel populer dan yang pastinya komik-komik cerah ceria, konyol,lucu dan kadang-kadang gak mutu itu, cuma semuanya berbeda ketika saya kenal Kuntowijoyo.Saya taunya ini karya sastra juga karena karya pak Kuntowijoyo ini di toko buku adanya di rak bagian sastra.
Kalau mau dirunut perkenalan saya dengan Kuntowijoyo juga gak sengaja, jadi waktu saya kerja di sebuah instansi pemerintah di Kota Bogor, pada suatu hari di meja yang bukan meja saya saya menemukan sebuah buku, yang terus terang aja penampilannya tidak menarik blom lagi halamannya yang somplek sana-somplek sini gak napsuin,tapi mungkin pada waktu itu saya gak punya kerjaan atau apalah akhirnya terbacalah buku itu judulnya “dilarang mencintai bunga-bunga” karya kuntowijoyo.
Huruf demi huruf kata demi kata kalimat demi kalimat paragraf demi paragraf bab demi bab tidak terasa sudah saya lalui, huuuuaaa rasanya saya suka nih buku, saya jadi bangga pada diri sendiri kok mampu ya saya baca buku model kayak gini, dengan curiga saya mbatin apakah ini diri saya yang sebenarnya ato jangan-jangan ini jelmaan siluman kutu buku?
Dari situ mulailah perburuan saya untuk mencari buku-buku kuntowijoyo yang lain, tapi ya ampuuun entah ini cuma saya atau orang lain juga merasakan, susah ya cari bukunya pak Kun ini.
Seprono seprene (ini ungkapan dalam bahasa jawa yang ketika saya menulis ini otak saya tidak mampu cari padanan bahasa Indonesianya) walaaaah jangan-jangan saya termasuk dalam statistik itu, data dimajalah Intisari edisi bulan November 2009 yang mengatakan 8 dari 10 orang Indonesia mengalami depresi yang salah satu tanda utamanya menjadi pelupa….haaaaah….kacow-kacow….depresi, halusinasi, sosialisasi, isolasi, kontrasepsi..…kata-kata itu…gaswat-gaswat……………jadiiiiiiiiii seprono seprene cuma 2 buku karya Kuntowijoyo yang saya punya pertama dilarang mencintai bunga-bunga dan yang kedua khotbah diatas bukit.
Buku pertama merupakan buku yang saya temukan yang mana dalam hal ini saya mengakui bahwa saya tidak berusaha mencari siapa yang empunya buku dan yang penting emang gak ada yang nyariin juga…semoga ikhlas
Buku kedua saya dapat di MP book point kemang ketika saya dalam kejenuhan di kantor dan solusinya saya izin dines luar pura-pura ngurus
Tidak seperti para penikmat sastra lain yang bisa mengungkapkan secara indah dan mendalam karya seseorang, saya tidak bisa menjabarkan secara panjang lebar dengan tulisan kenapa saya suka karya pak Kuntowijoyo, yang pasti yang membuat saya suka sama karya pak Kuntowijoyo ini adalah ketika membaca karya beliau rasanya saya seperti tersedot dalam suasana, hawa, perasaan yang dihadirkan dalam buku itu, rasa risih juga tidak ada, tidak seperti karya sastra lain yang kalau menurut saya kadang-kadang dari judulnya aja sudah “provokatif”.